Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2022

AH DASAR..

terlalu banyak cerita fiktif bukankah perspektif itu subjektif ? menghakimi hingga buta hati membuat karakternya mati banyak cermin tuk mereflkesi terkadang penting komunikasi agar saling mengerti insan semestinya mawas diri siapa yang keliru ? mungkin aku ? atau kamu ? ah, tak ada yang tahu - K M D N - 15 Juni 2022

IRAMA

di sepertiga bulan juni mentari berdiri sendiri berupaya menghibur hati namun tak terealisasi mudahkah mengimplementasi ? berharap tervalidasi tuk menjaga eksistensi mentari merasa sendiri tatkala mentari tak seirama ia bak dikhianati semesta angannya masih dalam logika siapa yang tak kecewa ? semestinya semesta seirama bersama mentari disana dapatkah mentari seirama ? tanpa dikhianati semesta mungkin saja semesta seirama bersama mentari disana beriringan sesuai angannya meski dalam semesta yang berbeda ~ K M D N ~ 10 Juni ‘22

Sandiwara Rasa

Layar kini kian menghitam Suara latar mulai meredam Sorak sorai pula padam Tercurah di suatu malam Ia memainkan peran Alur emosi nampak pelan Daku tertakjub heran Semua bak di sandiwarakan Terkadang ku tertawa Pada senyumnya yang fana Daku tak ingin kecewa Pada dirinya disana Siklus terulang kembali Ingin ku rasakan sekali Dua insan yang abadi Meski ku tahu takkan terjadi - K M D N - 31 Oktober'18

Hari Yang Sama

Pagi ini ku memulai Bersama mentari gemulai Anganku berbisik pelan Jangan kau memberi dugaan Siang tadi ku berjalan Ku lirik segala kerumunan Kawanan tak memperdulikan Aku berjalan.. Tak terasa kini malam Hari ini nampak kelam Di setiap langkah menatap kejam Tatapan yang tak kunjung padam Membuat diri bak terhantam Ku risau di buatnya Ku gundah di lihatnya Ku jengah padanya Ku hilang karnanya - K M D N - 26 Oktober'18

PENANTIAN

Mentari mulai terbenam Siang pun berganti malam Semua manjadi kelam Sunyi kembali menghantui Menerka jiwa tak berhenti Menghantam perlahan pasti Hingga semua terasa mati Resah bak memerankan teman Gelap pun terasa aman Meski di kesendirian Suasana menjadi nyaman Entah kapan ia kan datang Tuk sekedar mengisi ruang Dan membuatnya terang - K M D N - 9 September'17

Mentari dan Hujan

Ada yang berbeda pagi ini Begitupun siang ini Entah bagaimana malam nanti Mentari pagi biasa menyapa Mentari bak menangis dalam hujan Siangpun mentari tak menyapa Sapaan bak disembunyikan hujan Apa alam mulai bosan ? Di pemula bulan Dengan setitik hujan Ah, mungkin hujan mengirim pesan.. Hujan datang tidak sendiri Entah apa yang hujan cari Apa pesan pada mentari ? Mentari nampak sendu Pada hujan pengawal bulan juni Karena bulan juni... Hujan merindu Mentari sendu Mentari merindu Pada hujan bulan juni Salam Hujan Bulan Juni - K M D N - 1 Juni'17

GELISAH

Rindu ? Mungkin Kemarin aku termenung Saat ini pun aku termenung Esok, ah entahlah. Mungkin kembali termenung Aku duduk di bangku taman Awan mulai menghitam, turun pula hujan Alam semesta bak membisikkan pada awan Memberikan pertanda kejam Aku kecewa pada alam Alam yang biasa bersahabat bagai kawan Hujan lebat kala itu Entah mengapa batin membisu Bak terbelenggu pilu Apa alam pun mulai jenuh ? Tatkala melihat ku berjalan penuh Tuk menghindari orang yang menyeluruh Aku lelah.. Aku gundah.. Aku gelisah.. Aku resah.. Tatkala berkata berpisah.. Ah sial, aku teringat kembali Tatkala dua individu yang saling Hingga akhirnya berpaling.. - K M D N - 15 April '17

BAHAGIA ?

Apa itu bahagia ? Apa itu ? Bahagia ? Apa ? Itu bahagia. Apa ? Itu ? Bahagia. Apa ? Itu bahagia ? Itu apa ? Bahagia ? Itu, apa bahagia ? Itu apa ? Bahagia. Ah aku heran Semua orang berkata "aku bahagia" Bahagia yang seperti apa ? Tak ada seorang pun yang dapat menjelaskan Apa itu bahagia.. Sejauh ini aku selalu bertanya Apa itu bahagia dan bagaimana jika aku bahagia Nampaknya pencarian ku selalu nihil Di waktu senggang, aku selalu menyimpulkan apa itu bahagia Apa daya, simpulan ku selalu saja menyimpang Waktu itu aku teringat Saat aku selalu bersamanya Saat aku bercanda gurau dengannya Itu membuat jiwaku damai Namun sekarang, semua itu hilang Bahagia.. Apa itu bahagia ? Apa aku bisa bahagia ? Ya, aku mulai paham Melihat nya tersenyum Mendengar sapa darinya Itu bahagia, mungkin Tuan.. Ku mohon.. Kembalikan senyumnya.. Kembalikan suaranya.. Meski sulit.. Agar aku dapat merasakan kembali Apa itu bahagia.. - K M D N -

SUNYI

Detik tak terasa menghampiri Detik yang melewati hari Detik yang bahkan entah memberi Detik yang selalu saja sendiri Lupakan, asa ku selalu saja teringat Entah pengharapan, entah semangat.. Semua hanya terbalas dengan keringat Ahh, bangsat.. Kemarin, hari ini, esok menjadi arti Meski sedikit terasa terbesit belati Yang terbawa segelintir pedati Sunyi, bahkan mati.. Tak ada yang pasti.. Syukur ku padaMu Tuhan Hal yang mungkin menjadi beban Akan terjalan dan terlaksanakan Izinkan aku Tuhan Izinkan ku tuk merasakan kehidupan Meski kejam, tentunya sepadan Dan berikan kekuatan Tatkala di hadang ancaman - K M D N - 31 Desember 2016

MASIH SENJA

Sore ini sudah tak usang lagi Sayup-sayup senja selalu saja menjulur tubuh ini Senja ini indah dan sangat mengelabui Ku hanya melihat dengan mata kiri Tak kuasa, dan ini sungguh menyakiti Saat-saat senja yang sangat ku sukai Entah mungkin hanya diriku yang menyukai suasana ini Bahkan tatkala ku rebahkan tubuh ini Nyaman sekali Setiap senja ku nikmati sendiri Bukan ego yang menginginkan ini Melainkan menunggu datang nya permadani Meski di setiap mesti sendiri Dan mungkin ini yang terasa menyakiti Entah sampai kapan ku nikmati senja dengan sendiri Datanglah wahai permadani Agar ku tidak merasa sendiri Suasana senja yang nyaman ini bisa kita nikmati Ah sudahlah, mungkin sang permadani takan menghampiri Apa aku yang harus mencari? Mungkin tidak kali ini Aku terlalu nyaman dengan kesendirian ini Dalam suasana senja sore ini - K M D N -

SORE

Sore.. Mentari sore ini aneh.. Entah mengapa.. Alam semesta berbisik pada telinga.. Sore ini aku sendiri.. Tidak, aku tidak sendiri.. Beberapa batang rokok dan secangkir kopi yg menemani.. Ku lirik samping kananku.. Terpancar sinar bak mentari senja yg tersenyum.. Senyuman yang indah.. Sangat indah.. Ku temukan sumber sinar nya.. Kamu.. Disana kamu ditemani segelas susu tanpa rokok.. Disini, aku ditemani secangkir kopi dan beberapa batang rokok.. Semula kopiku pahit.. Sialan.. Izinkan kopiku bercampur dengan susu mu agar tak terasa pahit.. Semesta terasa indah ketika pahit ku terasa manis ketika engkau mencampurkan susumu. Dan semesta akan tersenyum abadi jika kau akan selalu menambahkan susu ke dalam kopi ku. - K M D N -

KOPI

Kopi membawaku hanyut kepada masa lalu Kopi yang sama bersanding di atas meja, seperti dulu Dengan secangkir kopi, akankan aku terlelap dalam masa lalu? Akan kah aku kembali ke masa itu,disaat kita saling bercumbu Sungguh berat mengingat betapa pahitnya rasa kopi di masa lalu Sekarang lebih pahit lagi, karena kepergianmu Ini terbuang karena pahit, tergantikan oleh kopi yang baru Kopiku selalu pahit kau tahu Tuan, mohon tambahkan beberapa gula kedalam kopiku agar manis meski tak bersamamu Sialan,kopi ini tetap saja pahit jika mengenangmu - K M D N -

Untittled

Aku muak.. Muak atas siklus perasaan yang tak kunjung henti Bagiku, siklus ini telah terasa hampa Tak ada sesosok kehidupan baru yang membuatnya kembali merekah bak sekuntum bunga yang mendapati tuan putri-nya. Semua memori selalu terngiang dalam benak membuat siklus ini tak dapat diterima oleh hati Bahkan dalam sela-sela nafas terhirup rindu dan berhembus dalam kekecewaan Kelopak mata ini pun tak mampu membendungnya dan berakhir dengan derasan air mata. Entah mengapa, sakit rasanya ketika menghirup rindu namun mata mengeluarkan beberapa genangan Ingin aku menetap dalam siklus itu, apadaya aku tak sanggup. Akupun ingin pergi sejenak dan menemukan siklus baru yang dapat membendung rindu ini.   - K M D N -